Email Subscription box byLatest Hack

27 December 2012

Hujan Akhir Tahun

Hujan akhir tahun makin deras. Rintiknya tak lagi satu-dua, tapi sepuluh sekali tebas. Pohon-pohon basah. Atap juga. Hanya beberapa atap tak mampu menahan rintihan alam. Beberapa ikut menangis. Menembus plafon dan membasahi tempat tidurku. Banyak kekecewaan disana. Aku yang cepat terbangun, terlebih lagi Ibu. Mengantrikan kucingnya di kamar mandi, sekedar mencuci pantat atau sekalian memandikan mereka, adik-adik kecilku.

Tadi pagi ia sempat mengumpat padaku. Aku tidak cerdas, katanya. Hanya karena aku malas berjalan sepuluh-sebelas langkah ke warung di depan warung yang tak menyediakan mi instan goreng kesukaannya. Warung andalannya yang serba lengkap tutup, pemiliknya merayakan Natal. Aku pulang hanya dengan kerupuk di tangan.

“Jadi orang itu harus cerdas!”, ia masih meneriakkan hal yang sama. Ya, aku tidak cerdas. Aku tidak selesai sekolah. Tidak seperti sebagian, tidak, semua temanku yang sudah selesai atau masih bersekolah. Aku lebih mengandalkan intuisi di jalan rejeki. Bakat? Itupun aku curi dari beberapa orang yang selalu menegakkan kepalanya, lupa menengok ke bawah.

Selingan hujan diisi suara motor pergi dan merapat lima belas menit kemudian. Suara panci berisik dan sedok mengait. Mi goreng kesayangannya sudah di meja makan. Belum kering. Aku masih menonton My Sister Keeper. Persis di scene Cameron Diaz memangkas habis rambutnya. Scene-nya ringkas. Tapi aku terharu. Ibu kembali teriak lantang

“Makan itu. Coba rasa. Enak rasanya,”

Ia membeli mi goreng instan kesukaannya itu ditengah hujan di toko serba ada ujung jalan hanya untuk membiarkanku mencicipi apa yang ia sama suka. Ia hanya membeli satu. Tidak untuknya, juga Ayah. Aku menyambar mi goreng instan kesukaannya yang setengah kering itu, menimbunnya dengan nasi, melumuri kecap, yang kutau juga kesukaannya. Aku makan dengan gelembung air di sudut mataku, sembari mengetik post ini, dengan My Sister Keeper yang ku-pause dulu.

Aku akan memperbaiki atap itu segera, Bu. Aku tidak cerdas. Tapi aku punya orang yang selalu mengingatkanku hal itu. Itu sudah lebih dari cukup. Agar aku tidak seperti orang berilmu yang kucuri ilmunya sementara ia masih menegakkan kepalanya, lupa melihat kebawah. Agar aku tidak lupa, aku harus melihat kebawah. Agar aku tidak lupa, kalian masih ada. 

23 December 2012

Write, Write and Write

I love blogging. When i get stuck, did I don’t love anyone else?


It should so much story i can tell to you, but see? Nothing of that one I can write it to this blog. I’m so busy later. So stress too. Everything in my head just like smashing each other. Need to be accomplished. But everytime I want make it into finish line, everything is just like back to start. And then I’m alone.


Maybe I just need someone to share about. Or someone to tell me some story. Or just to read me a book.


Or, like she’s said last night. Maybe we can so happy if we just can write, write and write.


So, let’s write!

26 November 2012

Blog anak SMA selalu menarik untuk diikuti. Bukan hanya karena nuansanya yang masih segar, topik-topik bahasan yang dipost juga seru-seru. Bagaimana pola berpikir anak jaman sekarang dengan jaman dulu. Yah walaupun beda jaman, saya rasa sama saja, hanya alias dari beberapa konflik yang berbeda jaman. Yaa, seperti blog yang satu ini, blog yang saya beri tema: Galau. Anak muda bangeeeet :p

Galau tidak hanya memakan korban di jejaring sosial facebook dan twitter. Di dunia blog, itu sudah jadi makanan sehari-hari. Blog kadang menjadi tempat curhat yang baik saat tak ada lagi yang bisa mendengarkan atau hanya kata-kata yang bisa menjelaskan. Riri dalam hal ini menuangkannya dalam bahasa-bahasa yang elegan. Kalau kalian tak mengenalnya atau melihat foto di blognya, kalian takkan menyangka kalau dia siswi SMA. Mungkin efek penuhnya otak akibat kebanyakan baca buku di koleksinya yang memenuhi rak (dan membuat saya ngiler).

Di blog yang beralamat di http://nurulfajriyahd.tumblr.com/ ini lebih bercerita kuat lewat gambar dan quote. Hanya fasilitas utama dari blog yang baik itu sendiri, yaitu fitur “share” haruslah menjadi pelengkap tulisan-tulisan “galau” matang gadis berhijab yang satu ini. Catet. Postingan pertama blog ini bertanggalkan 17 Oktober 2012, huu so fresh. Tapi dari beberapa post diperoleh data bahwa ada blog pendahulunya yang beralamat di wordpress. Ouuhhh… Apakah lebih banyak postingan galau disana pemirsa? Haha bercanda kok readers. Blog ini juga menyuguhkan beberapa hal menyentuh dan lucu kok. Seperti harapannya untuk membahagiakan orang tua atau kisah “lagi itu”-nya yang asli ngakak bin sedih sih sebenernya di ending.

Overall blog ini dapat poin 7 dari 10. Minus dua karena posting galaunya, minus satu karena kurang fitur sharenya :3

Keep posting, Ri! :D

Penampakan :



(diambil pada tanggal post ini dibuat)

24 November 2012

@Rezzurrection's BigDay Surprise Party

18 November 2012

Saya sendiri baru tau pagi harinya kalau hari ini ulang tahun si Boss. Jadi gak bisa secepatnya deh ngucapin selamat. Tapi tanduk setan sudah muncul dari pertama tau. Jadi dikumpullah sepasukan gerak cepat Findie. Ada Mal, Marwah, Ian, Zaky dibantu kak Ichwan, Ai serta Asnur yang sudah ada di TKP.

Lokasi penjebakan yang berubah-ubah dari Mama Toko Kue, pindah ke Warkop 88 sampe akhirnya berlabuh di Kopi Tiam Mall Panakukkang. Dan strategi pun diluar skenario, yang harusnya saya bareng teman-teman yang lain alhasil harus duluan ke TKP karena dipanggil kak Ichwan. Show must go on. Modal SMS-BBM pasukan diarahkan. Saya pun berperan sebagai pengalih perhatian. And, voila!


Happy birthday to you…

Happy birthday to you…

Happy birthday Happy birthday…

Happy birthday to you…

Hola, Life

Holaa tumby,

Haha, akhirnya kau punya nama. Sorry, sempat menigakanmu dengan wordy dan bloggy. But, here I am, back to you :D

Lama gak nge-post gak tau mau nge-post apa. Kalo sudah kayak gini yaudah, saya cuma bisa cerita hal-hal yang saya lewati beberapa masa ini. Dan saya rasa itu adalah masa-masa terbaik dari sepenggalan hidup. Tapi saya bercerita lewat foto yah, kelamaan ditinggal ide posting jadi meluap. Kali aja lewat foto bisa balik lagi hehe. So, kencangkan sabuk pengaman dan siapkan snack disamping kalian, readers. Cerita ini akan panjang :D

13 November 2012


Pemutaran Film dan Mini-workshop ‘Who wants to be a Film Producer’
Pemutaran film dan mini workshop ‘who wants to be a film producer’ berangkat dari opini masyarakat tentang minimnya pelatihan mengenai management pembuatan film. Workshop yang digelar selama ini bersifat pelatihan teknis pembuatan, jarang sekali ada workshop yang memuat materi ‘producering treatment’.

Event sederhana ini dilaksanakan pada;
Waktu: Selasa, 13 November 2012, Pukul 13.00 wita sampai selesai
Tempat: Aula Prof Mattulada, Fakultas Sastra, Universitas Hasanuddin.

Screening:
waktu: 13.30-15.00 wita
film: Cerita Dari Tapal Batas
status: FREE FOR EVERYONE.

Mini-workshop:
waktu: 15.00 wita sampai selesai
pemateri: Ichwan Persada (produser ‘Cerita dari Tapal Batas’ dan ‘Rumah di Seribu Ombak’)
status: FREE FOR EVERYONE

informasi pendaftaran:
daftarkan nama, email, dan komunitas (jika ada) kamu di
Rezz: 08218.767.9007
Zaki: 085.255.450.207
Restu: 089.674.044.028
atau bisa juga via email dan twitter:
mention @findiemks @restuwashere @zakiniwa
email: findiemakassar@gmail.com

*jika belum sempat daftar (mungkin kesibukan kamu keterlaluan :D) boleh langsung datang ke lokasi, minimal 15 menit sebelum pemutaran berlangsung.

MARI BERBAGI!!

( dikutip dari http://findiemks.tumblr.com/ )

05 November 2012

Kita Dan Anak Kompleks Itu

Kau tak pernah sadar juga. Kita diciptakan sama. Walau bukan untuk bersama tapi itu takdir kita, sama.

Umur kita tak pernah sama. Aku jauh lebih tua. Hanya tua, belum memilih dewasa.

Kita sama-sama menunggu sesuatu yang terbaik, bukan? Bukan menunggu sesuatu yang baik saja. Karena mereka yakin, mereka diciptakan.

Kau menuduhku dengan anak kompleks itu. Bukannya kau yang ada-main dengan anak kompleks itu? Yang memanggilmu sayang di tiap kesempatan aku tak ada.

Kita sama, main dengan anak kompleks itu di tiap kesempatan kita tak pernah tercipta.

Kita sama, pergi dengan gurat sisa bayangan sahabat kita yang baru diketahui setelah sebuah kecupan mendarat di pertemuan pertama.

Mereka bukan anak kompleks itu.

Anak kompleks itu masih disana, mereka hanya tempat kita membuang sumpah serapah. Kepadamu, kepadaku.

Anak kompleks itu masih disana, mereka hanya tempat kita berpulang pada akhirnya. Tidak untuk mengulang.

Anak kompleks itu mungkin menertawai kita dari rumah yang baru nyala lampunya setelah senja yang kau benci.

Oh iya, aku lupa. Kau sudah tak pernah membenci senja lagi. Kau selalu diluar menatap matahari pelan terbenam. Baru pulang jika larut malam. Jika aku baru saja hendak keluar menghabiskan malam lewat pantulan air di pinggir aspal.

Ketika pagi tiba aku merebahkan badan diatas ranjang tak empuk lagi yang biasa kau tiduri. Kau jamah baik-baik tiap kotak polanya lalu tertawa pada merah jambu warnanya. Kau baru menutupi bibir hitammu dengan masker anti debu yang kau yakini itu.

Itu jawaban dari pertanyaanku selama ini.

Jika bumi ini luas, kenapa hanya anak kompleks itu yang sering kutemui? Jika bumi ini sempit, kenapa kita yang hanya sejengkal pandangan tak pernah berpapasan di pagi tak bertuan?

01 November 2012

See You

‘Welcome’ tak pernah semudah ‘Good Bye’. Yang memisahkan kecupan dan
pelukan bahkan saat jarak dan perbedaan kadang jadi momok utama.


Tentang bagaimana beberapa orang enggan mengucapkan ‘Good Bye’, sama
susahnya ketika mereka harus berkata ‘Welcome’. Bentuk-bentuk membuka
diri yang masih terselubung ketidak-percayaan diri menerima
sosok-sosok baru dalam kehidupan. Yang harusnya menjadi teman hanya
akan sebatas itu. Yang tetap bercinta, selamanya akan begitu.


Kekurangan cahaya? Ya. Prisma tak utuh tak lagi memancarkan semua
warna dalam gugus rasi bintang dari bulan purnama berlangit indah
semalam. Pekat? Tidak juga. Masih sama terangnya. Hanya tak ada
jalannya kesana. Tidak juga dari ekor komet yang hanya bisa dilihat
sekali seumur hidup atau jika beruntung berumur 150 tahun.


‘See you’, jadi pilihan akhir tetap. Sejak itu tak pernah lagi ada
‘Good Bye’. Hanya takut takkan pernah ada lagi ‘Welcome’.


See you, not soon enough I think.

29 October 2012

Kenapa sih kepo bikin nyesek?

Kepo/stalking, adalah hal yg memenuhi sifat dasar manusia yg selalu ingin tau. Jd wajar saja orang melakukan kegiatan kepo/stalking. Nah masalahnya sekarang, ‘kenapa kepo/stalking itu dilakukan’?

Ada 2 tipe kepo/stalking

1. Menduga masa depan, atau

2. Mengocek masa lalu

Biasanya tipe kepo/stalking yang menduga masa depan untuk orang yang baru pedekate, kembali, dengan melihat latar belakang dan masa lalu orang yang menjadi lawan pedekate-nya.

Tipe kepo/stalking mengocek masa lalu adalah orang yang gagal move on, pengen ngintip kebiasaan mantan-apapun-itu. Apakah masih seperti dlu, apa punya kebiasaan baru apa sudah punya yang baru.

Kedua hal tersebut membuktikan bahwa sifat dasar manusia, selalu melihat ke masa lalu. Dan orang” tersebut adalah orang” yang mencintai masa lalu. Tidak masalah selama dijadikan panutan buat ke depannya. Tapi klo malah tenggelam disana? Yang ada hanyut kayak Butiran Debu-nya Rumor lagi, tenggelam dalam lautan luka dalam.

Disanalah poinnya orang kepo/stalking nyesek, kelamaan berendam malah tenggelam.

Di kamus galau yang pernah saya bikin sendiri (ceileee), ada 3 langkah move on. Cuma 3.
1. Batasi komunikasi
2. Stop stalking
3. Membuka diri

Sekian dan terima kasih.

PS: Postingan ini terinspirasi dari chat BBM orang galau yang gak mau ngaku, pfft.

22 October 2012

#SundayRomance #1 - Chasing Cars (by Snow Patrol)

We’ll do it all 
Everything 
On our own


Semua yang kita lakukan hanya dari benak kita, sesuka kita, kemana arah angin membawa. Tak perlu pikirkan mereka, kadang kita lupa semua sejenak. Sampai dunia kembali kelak.


We don’t need 
Anything 
Or anyone


Kita tak butuh mereka saat ini. Hanya ada kita, dan dunia. Membelah raya adalah mimpi kita. Tak perlu kau rasa apa yang mengganjal selamanya. Hanya kita.


I don’t quite know 
How to say 
How I feel


Tapi semua hanya sampai disini. Sampai tercekat kata ini dalam tenggorokan kering aliran hati. Aku tak tau mengungkapkannya, semua yang kurasa, semua yang tinggal sejak lama.


Those three words 
Are said too much 
They’re not enough


Hanya tiga kata. Gabungan yang menjadi kalimat mahadasyat. Bahkan langit pun runtuh karenanya. Tapi itu takkan cukup, takkan pernah cukup. Dia hanya bersembunyi di sudut hati.


Forget what we’re told 
Before we get too old 
Show me a garden that’s bursting into life


Yasudahlah. Lupakan saja semua cerita. Ini hanya sebuah masa, dari perjalanan masa muda kita. Takkan terulang hanya terkenang. 


Let’s waste time 
Chasing cars 
Around our heads


Tertawa sajalah, hanya itu yang kita punya saat ini. Saat dunia perlahan menjauhimu, saat dunia mendadak hidup untukku. Merubah warnanya dan tak tinggal selamanya. Yasudahlah, ini hanya kita.


I need your grace 
To remind me 
To find my own


Dimana aku menjadi diriku, dimana kau melengkapinya. Dimana rasa kembali bertuan, dimana cinta kembali ke peraduan.


All that I am 
All that I ever was 
Is here in your perfect eyes, they’re all I can see


Tak ada memang yang dapat menggantinya. Hanya kau dan mata indahmu dengan sedikit guratan melengkapinya. Aku tak butuh yang lainnya. Mereka hanya sajian pelepas rindu dalam dekapan.


I don’t know where 
Confused about how as well 
Just know that these things will never change for us at all


Aku sudah tak tau dimana realitas diriku terbawa. Ini mimpi yang jadi nyata adanya. Mendekap erat setiap inci tubuh senti-mu. Kehangatan yang kau bawa berbaur kerinduanku terpana.


If I lay here 
If I just lay here 
Would you lie with me and just forget the world?


Tetaplah disini, selamanya. Setidaknya sampai aku tertidur pulas. Lalu bangun tanpa adamu disisi sebelah ranjang mimpi kita. Kembali ke duniamu yang lalu hilang menjulang juga.


Bisakah kau tetap disini? Setidaknya sampai aku tertidur pulas?


Dan lupakan duniamu.


Dan kudapati dirimu saat terbuka mataku.

21 October 2012

Everyone makes mistakes. It’s what you do after the mistakes that’s important.

Tottaly True Love (Film)

19 October 2012

Masih Ingat Rasanya

Suatu hari di Makassar, 19 Oktober 2011


Siang sama panasnya dengan tahun ini. Hujan tidak lagi tiba pada waktunya. Ia lebih memilih lama bersembunyi dibalik awan, lalu membanjiri jalanan di akhir dan awal tahun.


Setelah menemanimu di salon dan kemudian menonton, saya dan kamu ada di sebuah pusat perbelanjaan rumah tangga. Saya dan kamu tau betul apa yang kita lakukan disana, saya dan kamu hanya tak tau apa yang bakal saya dan kamu pilih. Vas bungakah atau bunga itu sendiri. Lucunya, jam dindinglah yang terpilih.


Itu pertama kalinya saya memberikan hadiah untuk seorang perempuan selain yang disamping saya. Selain ibu saya. Rasanya lain, tapi saya masih ingat rasanya.


Sekarang, di Makassar, 19 Oktober 2012


Jam dinding itu pasti masih terpajang dirumahmu. Kecuali kalian lupa siapa yang menggantungnya disana, diatas televisi flat layar lebar. Jika kalian ingat, mungkin benda itu sudah ada di tempat sampah dari dulu. Atau sudah tergantung di rumah pemulung yang memungutnya kembali dari tempat sampah. Tapi saya masih ingat betul rasanya.


Saya masih ingat betul rasanya diteriaki perempuan itu tepat dirumahnya. Saya masih ingat betul membawakannya keranjang belanja. Saya masih ingat betul wajah berseminya saat anak sulungnya menikah. Saya masih ingat betul tamparanmu. Saya masih ingat betul wajah pria yang mengantarmu dibalik hujan. Saya masih ingat betul wajah yang kukecup menjelang pulang.


Saya masih ingat betul rasanya…


Selamat ulang tahun, Mami.

18 October 2012

Totally Randomness

Kemaren jadi hari paling random sekaligus bagi saya. Gak tau kenapa, apa efek seharian dirumah dan gak ngapa-ngapain, kehabisan bacaan atau lagi dumba’-dumba’ gleter. Pasalnya gini, beberapa twit, sms maupun BM teman saya tanggapi dengan kata-kata ataupun kalimat acak. Ni kepala kepentok kali yah waktu baru tidur.

Ini beberapa model totally randomness yang terjadi kemaren :

________________________________________________

Twit dini hari (efek baca Manusia Setengah Salmon-nya Raditya Dika

Berubah! ‘Manusia setengah Salmon”! Dengan kekuatan ubur-ubur akan menghukummu! 

Manusia Setengah Salomon keknya keren juga, hmmm. Jadi ingat Salomon Kane x)) 

Ranma juga Manusia Setengah :| 

Asal jangan Setengah Hati aja *kemudian melengos pergi* 

________________________________________________

SMS dari Ndii

Ndii : Posisi?

Saya : Rumah om. Kenapa om? Jangan sakiti saya om?

________________________________________________

SMS dari Angga

Angga : Posisi?

Saya : Dirumah. Kenapa om? Mau tr (traktir, red) kah om?

Angga : Mdd, kukira lagi dimana

Saya : Yahh gak jadi traktir yah :(

________________________________________________

dan masih banyak SMS, BM, Twit random lainnya yang saya udah gak tau pada kemana kalo mau dicariin lagi satu-satu. Sekian dan terima kasih sudah mau membaca.

:|

16 October 2012

Cinta dan mimpi adalah mukzizat. Mereka tidak perlu didengar, diucapkan atau diterjemahkan.

Hear Me (Film)

Lelaki Dengan Gelembung Air Di Sudut Matanya

‘Lalalalaaa… Goodbye days’


Lirik tersebut kemudian ditutup outro singkat sebelum keheningan setelahnya tercipta. Sesingkat hidup manusia tanpa kita sadari. Lagu itu mengalun menemani perjalanan pulangku dari keriaan yang belum hilang efek semalam. Diselang itu, ada kabar yang sangat pas dengan lirik akhirnya.


Dari sebuah broadcast teman, kudapati nama yang kukenal.


“Meninggl pacex yuni kodng td subuh„ smg Om prg dgn tenang n diampuni sgla dosa2x..”



“Yuni Chubz?” BMku paginya
“Iyah,” balas yang disana



Jantung berdegup lebih kencang. Seketika nyawaku mengumpul, mencari tau arah dan cerita. Ya, tidak salah lagi. Ayah salah seorang teman baikku telah berpulang, dipanggil lebih cepat dari kita yang tersisa untuk jadi peringatan. Setahuku memang, belakangan beliau sedang sakit, kini ia meninggalkan sakit.


Saya ingat ketika pertama sekaligus terakhir melihatnya, lebaran hari kesekian sepertinya. Hardikan diterima dari anaknya yang kutau betul kebaikan hatinya. Ia hanya tak tahan lagi. Mata yang kutatap selama dua detik sebelum kulempar kembali pandanganku pada gelas cola, mengisyaratkan penyesalan, perbaikan dan kemauan yang keras dibalik cekungnya. Raganya yang kerontang seperti tak siap menerima pembalasan, begitu rapuh bersama hatinya. Tatapan keras itu hanya jadi auman kucing dibanding segalanya yang mengabaikannya.


Aku tak tahu apa-apa. Aku tak terlalu mengenalnya. Aku hanya kenal anaknya, yang kutau betul kebaikan hatinya. Ia hanya tak tahan lagi.


Ia lelaki dengan gelembung air di sudut matanya.


Istirahat yang tenang disana.

14 October 2012

Review - Kata Hati karya @benzbara_



Prolog

Semalaman saya menyelesaikan buku yang sudah saya incar-incar sejak awal peluncuran ini. Sayangnya tidak saya dapatkan di toko buku langganan saya. Alhamdulillah, melalui jejaring sosial twitter saya mendapat referensi sebuah akun yang menyewakan novel, @R_Novels. Koleksinya lengkap dan salah satunya adalah ‘Kata Hati’ karya Bernard Batubara atau dikenal di twitter dengan akun @benzbara_ yang juga pemilik akun @RadioGalauFM berikut penulis buku dan script filmnya. Saya gak akan ngebahas yang lain, saya cuma akan mereview lewat keterbatasan saya berbahasa.

Sinopsis

Mengulang kisah di buku ini, menceritakan seorang Randi yang berusaha menyembuhkan luka hatinya akibat perselingkuhan yang dilakukan Dera, kekasih yang telah bersamanya selama lima tahun. Luka itu jelas masih membekas mengingat lamanya kebersamaan mereka. Kebiasaan yang dilakukan sehari-hari saat bersama pun membayangi di tiap sudut kota terutama Djandello Koffie, kafe tempat mereka biasa menghabiskan waktu.

Tapi ditempat itu pula lah, Randi bertemu Fila. Gadis yang secara pintas diliatnya di kafe berujung pada penyembuhan luka hatinya selama ini. Hubungan mereka berlanjut akrab hingga tumbuh benih-benih cinta tanpa disadari. Di tengah mekarnya perasaan yang bersemi diantara keduanya, sosok Dera muncul lagi. Dera, yang ingin kembali ke pelukan Randi mengancam keberadaan Fila yang trauma ditinggalkan oleh orang yang ia sayang.

Tapi, semua dijawab oleh kata hati. Dera memilih pergi bersama Andre, selingkuhan yang kemudian menjadi pacarnya. Orang yang menginginkan Dera yang mana ‘diinginkan’ adalah perasaan yang tak bisa lagi diberikan Randi. Randi sendiri memilih bersama Fila yang awalnya pesimis bahwa bisa bersama Randi sejak kemunculan Dera. Fila sendiri akhirnya dapat mengungkapkan perasaannya dan menahan orang yang paling disayanginya, dan tak lagi kehilangan. Semua berakhir bahagia dengan senyuman Randi dan Fila dari Djandello Koffie, aroma kopi-cokelat dan kumpulan foto mereka.

Review

Kisah yang menceritakan tentang kehilangan dan membuka diri adalah inti buku ini. Seseorang boleh saja terluka tapi mereka harus tetap realistis menghadapi hidup. Membuka diri adalah salah satu cara mengobati luka tersebut. Lucu, semalam saya baru saja membahas tentang ‘membuka diri’ dengan seorang teman.

Gaya bahasa buku yang termasuk genre populer ini jelas biasa saja. Bahasa sehari-hari yang nyaman dan tak susah ditangkap. Penggabungan kata menjadi suatu kalimat pun tak perlu ritme yang saling melengkapi satu sama lain.

Saya selalu kagum dengan penggambaran detail tempat, dan Bara adalah salah satu yang membawa saya langsung ke tempat di dalam ceritanya. Saking penasarannya, saya googling juga gambar Djandello Koffie ini. Dan saya rasa, suatu hari saya harus kesana. Sebagai penikmat kopi, juga buku.

Tapi dari semua kebahagiaan cerita dan kekaguman, saya merasa buku ini amat datar. tidak ada ‘merinding’ yang biasa saya rasakan saat membaca. Garing sih tidak, hanya mungkin kurang feel. Itu pula tampaknya yang menyebabkan saya dapat dengan cepat menyelesaikan cerita ini. Tidak dengan buku lain yang mana saya ingin berlama-lama tenggelam didalamnya.

Tapi buku ini sukses membuat saya penasaran dan begitu menyelesaikannya saya mendapat kepuasan yang lebih lagi. Takjub. Mempelajari ‘kehilangan’ dan ‘membuka diri’. Salut :)

E-Book part 3

E-Book part 2

Kumpulan E-Book

13 October 2012

Review - Fate karya @Namirasicha



Akhirnyaaaaa… lanjutan ‘A Thousand Years’ keluar juga sampai di chapter akhir. Kali ini si penulis pinter, ngupload chapter demi chapter perlahan-lahan. Niat bikin mati penasaran ato apa nih buu… hehe :pV

Tapi sebenarnya tau kok, dia kerepotan di proses editing. Seorang penulis pasti ingin tulisannya yang dibaca banyak hati dengan mulus tanpa celah. Yap, tapi disinilah tugas saya mereview, untuk menemukan celah. Jahat banget yah kedengarannya :p

Oke lanjuuuuutttt??! *ala-ala Ariel*

Yaudah karena gak ada yang nyahut jadi saya lanjut aja yah.

Fate, judul yang diberikan pada novel bergenre popular yang satu ini sama menghanyutkannya dengan pendahulunya ‘A Thousand Years’.  Alur yang bagai ombak mengombang-ambingkan pembacanya hingga tak ingin ke tepian sebelum selesai membaca. Seperti saya, juga Dede teman saya yang sudah terbius dan meminta novel lanjutan ini yang sudah kukirim pagi tadi. Lemparan-lemparan lorong waktu di kisah gelembung Luca-Jenna kali ini juga membawa pembaca flash back ke kisah novel sebelumnya. Dan plot, ini yang paling menarik. Bagi saya lebih menceritakan proses bertahan terhadap hati yang sudah ditakdirkan. Bagaimana Jenna bertahan tanpa Luca yang menemani  Monika mantannya yang pernah mencampakkannya dulu. Lalu Jenna yang kemudian bertemu Keegan. Kali ini saya benar-benar tidak bisa menebak alur cerita. Awalnya saya kira Keegan bakal mirip Mario sehingga konflik perasaan akan makin dalam menonjol disini. Tapi tampaknya penulis menolak kisah mainstream di sinetron-ftv-drama picisan seperti itu. Ia menciptakan Keegan yang ternyata mirip Luca dengan versi lebih rapi dan kaya. Bagaimana Jenna sampai hilang ingatan juga memacu rasa penasaran tak berujung yang takkan pembaca dapatkan jika tidak membacanya hingga selesai. Oiyah karakter Alice juga menambah bumbu cerita ini. Selain Lana yang otomatis membuat saya galau begitu membaca nama itu nongol disana (gagal move on :p).

Sekali lagi saya dibuat merinding oleh beberapa bagian cerita ini. Seperti saat Jenna sadar dari kecelakaan dan yang ia ingat hanya Keegan sementara Luca adalah sosok yang dihadapannya. Atau ketika semua ingatannya kembali di hari pernikahannya dengan Keegan yang kemudian merelakannya pergi mengejar takdirnya itu. Sosok dewasa Keegan seperti saya temui pada Remi dalam Perahu Kertas. Selain itu dari namanya, Keegan, penulis gak sedang ngeracik formula nama dari Kugy-Keenan, kan? :p

Hal menarik lainnya saya masih temukan dalam cara penulis mendeskripsikan tempat-tempat dalam kisah ini dengan sangat detail, sehingga saya sendiri bisa membayangkan berada disana. Walau dibantu sedikit dari google images sih :p.

Kematangan menulis makin terlihat disini. Baik pemilihan kata dan artikulasi kalimat yang sambung menyambung menjadi satu itulah Namirasicha, eh. Intinya makin handal penulis muda yang satu ini dalam mematangkan diri lewat karya-karyanya. Two thumbs up! Jangan mudah puas dan jangan berhenti berkarya. Yang dua lagi kapan nih siap di-publish :p

Yaudah daripada monitor readers sekalian pada basah karena saya kebanyakan melet mending post ini diakhiri dengan wahyu pertama: Bacalah! Ya! Bacalah novel ini!

PS (yang bukan kependekan dari PlayStation) :

 *untuk penulis*

‘A Thousand Years’ dan ‘Fate’ yang saya suntik ke otak Dede, sahabat bertukar novel saya itu adalah versi PDF. Maaf saya menyalin dari K.com dan memformat ulangnya menjadi media e-book. Niatnya hanya untuk dokumen pribadi yang bisa dibaca dimana saja kapan saja dari BB saya, namun tetap ada rasa dihati untuk membaginya dengan penggila buku lainnya. I’m so sorry.

Review ini sendiri sudah lama ditulis, bahkan dimulai sejak selesai di chapter terakhir Fate, hanya saja saya memang malas postingnya. Karena sadar, begitu posting ini muncul di halaman blog dan sampai kepadamu, maka tidak akan ada lagi perjumpaan. Ya, setidaknya saya (mungkin) tidak punya lagi alasan berada di halaman mention akun twittermu sekedar nagih chapter berikutnya atau pinky-swear lagi, selain ngotorin timeline kamu mungkin. Saya cerewet soalnya, siapa suruh difollow, hehehe. Tapi apa mau dikata, setiap perjumpaan pasti ada perpisahan, walau hanya lewat tulisan semua itu bisa terjadi. (sikasik, kok mendadak dangdut gini sih)

I just want to know you more

I hope someday I can meet you :)


*untuk readers*

Yang diatas gak usah dibaca, itu untuk penulis. Yaa kalo keburu dibaca abaikan saja. Mending langsung kesini untuk mengikuti kisah gelembung Luca-Jenna. Selamat membaca! J


Review - Perahu Kertas karya @deelestari




Siapa yang tidak tahu novel yang satu ini. Sebuah cerita yang begitu menggugah selera baca hingga tak ingin berhenti sampai akhir saat mulai membacanya ini dilahirkan Dewi “Dee” Lestari. Namanya sudah tidak asing lagi, bukan? Yap, orang yang sama yang menulis Supernova, Rectoverso, Filosofoi Kopi dan Madre. Semua buku yang sedang saya buru untuk diselesaikan. Tapi kali ini saya hanya akan mereview Perahu Kertas. Sebelumnya perkenankan saya sedikit menceritakan sinopsis kisah di novel ini.

Adalah Kugy, seorang gadis dengan mimpi menciptakan mimpi bagi anak-anak, keinginannya yang besar untuk menjadi Juru Dongeng dari kecil membuat karakternya sedikit unik. Menulis disecarik kertas yang kemudian dilipat menjadi perahu kertas dan dilepaskan dialiran air dimanapun ia dapatkan sudah menjadi kebiasaannya sejak kecil. Ia menyebut dirinya sendiri, Agen Neptunus. Kebiasaan itu berlanjut hingga mengantar dirinya ke jenjang kuliah di Bandung. Bersama sahabatnya, Noni dan pacar sahabatnya, Eko. Karena keharusannya pindah ke Bandung juga, ia bertemu sosok Keenan, sepupu Eko. Keenan sendiri terpaksa kuliah di Bandung akibat paksaan dari ayahnya yang tidak setuju dengan kegemarannya melukis. Alhasil disanalah dia menimba ilmu dibidang ekonomi. Keempat orang ini kemudian memiliki ikatan yang erat satu sama lain. Pertemuan keempat orang ini pula lah yang kemudian membawa lika-liku perjalanan kisah asmara Kugy-Keenan.

Kugy yang ternyata sudah punya pacar bernama Joshua atau Ojos ini kemudian jatuh cinta dengan Keenan yang melengkapi dongeng-dongeng yang ditulisnya selama ini dengan ilustrasi. ia merasa dongengnya hidup bersama Keenan. Namun rasa itu disimpannya sendiri hingga muncul sosok Winda yang diperkenalkan oleh pasangan Noni-Eko kepada Keenan. Misi mak comblang pun berhasil, Keenan dan Winda makin dekat apalagi Winda adalah seorang kurator dan ayahnya adalah pemilik galeri Warsita, salah satu galeri terbesar di Jakarta. Maka jadilah mereka sepasang kekasih. Saat itu pula Kugy seolah menjauh, tak hanya dari Keenan namun dari Noni yang notabene adalah sahabatnya sejak kecil. Hubungannya dengan Eko masih baik-baik saja walaupun tanpa persetujuan Noni. Hubungannya yang retak dengan sahabatnya itu sendiri juga dikarenakan putusnya hubungannya dengan ojos. Kini ia benar-benar sendiri sampai kemudian cepat menyelesaikan kuliahnya dan kerja disuatu perusahaan advertising yang dipimpin Remi, yang kemudian menjadi kekasihnya kemudian.

Sementara Keenan sendiri, begitu tau lukisannya di galeri Warsita laris terjual semua, ia memutuskan untuk berhenti kuliah dan konsentrasi pada melukis. Namun, dibalik itu semua akhirnya ia mengetahui bahwa lukisan-lukisannya ternyata dibeli oleh Winda sendiri. Winda melakukan itu semua agar mendapat kepercayaan lebih dari Keenan dan terus bersama. Keenan-Winda akhirnya putus. Keenan memutuskan ke Bali dan tinggal bersama Pak Wayan, kekasih lama ibunya, Lena. Disana ia ditemani sebuah buku tulis berisi tulisan tangan yang menceritakan sebuah dongeng. Tulisan itu tak lain dan tak bukan adalah milik Kugy. Dari tulisan itu ia selalu mendapat inspirasi untuk melukis. Dongeng itu bercerita tentang Jenderal Pilik, diambil dari nama murid mereka di Sakola Alit, sekolah untuk anak tidak mampu dipedalaman Bandung. Lukisan-lukisan bertema Jenderal Pilik ini menjadi perbincangan di kalangan penikmat lukisan dan kolektor. Hingga akhirnya lukisan pertamanya dibeli oleh tak lain dan tak bukan Remigius Aditya alias Remi, yang kemudian menjadi kekasih Kugy. Di Ubud sendiri Keenan mendapati sosok Luhde yang selalu menemaninya dalam masa susah. Disanalah asmara Keenan-Luhde bersemi.

Pertemuan kembali Kugy-Keenan dalam acara pernikahan Eko dan Noni membuka lembar-lembar asmara yang lama tersimpan. Namun apa daya, mereka masing-masing telah memiliki pasangan. Hingga kemudian takdir menunjukkan jalannya. Masing-masing pasangannya menyadari ada yang salah, “Hati tidak memilih. Hati itu dipilih”. Akhirnya dongeng indah terjadi di dunia nyata. Kugy dan Keenan memang ditakdirkan bersama selamanya. Endingnya sendiri ditutup dengan lipatan perahu kertas terakhir yang ditulis Kugy untuk Neptunus yang mana sangat penting hingga ia harus mengantarkannya sendiri ketengah laut dengan perahu. Disisi pantai sendiri, seorang Keenan tengah menunggunya dan K kecil diperutnya dengan senyum merekah.

Novel ini sendiri sangat ringan dibanding buku-buku Dee lainnya yang selalu bermain dalam prosa dan kalimat yang saling bersahutan. Mungkin karena cerita ini sendiri adalah proyek lama Dee yang pada kenyataannya sendiri adalah potongan-potongan cerita bersambung. Hingga kemudian ia merampungkannya kedalam satu novel yang sekarang menjadi best seller.

Karena gaya bahasanya yang santai, semua kalangan dapat menikmati novel ini. Alur ceritanya sendiri sangat mempermainkan perasaan. Kadang kita dihempas dalam kisah manis lalu dijatuhkan begitu saja pada kenyataan pahit. Saya sendiri selalu ditemani perasaan merinding menikmati buku ini dikarenakan faktor tersebut. Penciptaan intrik-intrik masalah yang biasa dikemas dalam hantaran kata dan perasaan luar biasa. Membuat siapa saja yang membaca pasti bergidik. Lalu ada pula gambaran keindahan Bandung dan Ubud yang sangat menyejukkan dibeberapa inti cerita.

Imajinasi saya sendiri tertantang pada karakter-karakter didalamnya. Bagaimana Kugy yang unik, Keenan yang penuh kejutan, Remi yang dewasa serta Luhde yang tenang dan penyabar. Tidak lupa juga beberapa tokoh penting seperti Noni, Eko, Karel serta keluarga dari Kugy dan Keenan yang turut meramaikan cerita. Hingga kemudian muncullah versi visualisasi dari novel ini yang memanjakan mata penontonnya yang dibuat penasaran oleh buku Dee tersebut.

Visualisasi saya sendiri dimanjakan, walaupun dari sisi script – yang saya juga tau bahwa membuat film dari adaptasi novel tidak gampang- agak sedikit mengecewakan dari segi dialog. Alur masa juga dipangkas agar mendekati waktu real sebuah film, walaupun versi film ini sendiri sudah terbagi menjadi dua part. Seperti kata Nami, “ tidak ada yang dapat mengalahkan imajinasi pembaca” :p

Tapi salut pada Maudy Ayunda yang 100% memvisualisasikan Kugy seperti di benak saya. Selain itu akting nomer dua saya persembahkan untuk Reza Rahardian yang memerankan Remi, sempurna (sekali lagi saya setuju dengan Nami untuk yang satu ini). Adipati Dolken sebagai Keenan dan Luhde juga patut diacungi jempol. Mereka begitu menghayati tiap karakter inti novel tersebut. Jempol lainnya untuk Hanung Bramantyo yang mentransformasikan kertas menjadi karya digital yang WOW kata ABG sekarang. Seperti menciptakan alternate ending yang bikin penasaran penonton, apakah ending Kugy-Keenan akan sesuai dengan cerita di novel. Tapi pada akhirnya memang ditutup dengan final ending yang sempurna. Bravo buat semua orang yang terlibat dalam film Perahu Kertas dan Dee yang menciptakan Radar Neptunus.

Saya Aquarius, saya juga agen-Neptunus dong :)

Uyeee~


Uyeee~

Akhirnya… finally…at last…uyeee~

Ahaha absurd banget saya nih. But here I am, so happy after all. Akhirnya kegalauan saya dua hari ini kebayar juga dengan kata “Selesai” di akhir  film berdurasi , Perahu Kertas 2! Uyeee~ (lagi ahhh :p)

Gimana gak galau, saya baru menyelesaikan novelnya 2 hari lalu melalui e-book yang bikin mata lumayan berair kalo dibaca. Selain itu saya melewatkan Perahu Kertas pertama L. Makanya agenda setelah menamatkan novel adalah nonton ending visualisasi novel tersebut. Dan tak bisa dipungkiri, novel dan filmnya membuat saya merinding di tiap plot yang disuguhkan manis dengan cerita yang memaksa perasaan naik-turun ini. Dan akhirnya tibalah saya di moment me-review novel sekaligus filmnya.

Cekidot                !

Lihat, rasakan


Setiap orang punya trik tersendiri untuk merangsang hasrat menulis. Pada dasarnya menulis adalah melihat. Dari sana akan timbul merasakan. Dan semua yang kita rasa itu bisa dituangkan dalam sebuah tulisan acakadut yang entah kemudian dimasukkan dalam diary dunia maya atau dijejalkan pada desktop komputer yang mulai penuh. Saya melakukan keduanya.

Saya sendiri punya trik khusus untuk merangsang hasrat menulis. Belakangan saya dibantu oleh sepeda pinjaman dari sepupu. Awalnya sebagai proses penurunan berat badan yang sudah mulai over ini, tapi ternyata, sepeda membuka mata saya. Bahwa semua yang dilihat dalam gerak lambat di dunia tiga dimensi ini, banyak yang bisa dirasakan.

Yang paling simple adalah melempar senyum kepada setiap orang yang ditemui di jalan. Kita tidak akan dapat melakukan itu dalam lima puluh kilometer perjam. Lalu bau tanah di pagi hari, sampah yang masih segar, kotoran sapi yang masih basah serta semerbak parfum anak sekolah yang baru merekah.

Jarang kudapati pemandangan sepagi ini. Bukan jarang, baru kusadari tepatnya. Banyak yang kulewatkan di dunia ini. Yaitu, rasa. Maka aku menulis ini.

Semoga bisa membantumu menemukan trik-merangsang-hasrat-menulis-mu sendiri.

Lihat, rasakan.

10 October 2012

Cinta Itu Ibarat Kentut

@ariiharyanto


Cinta itu ibarat kentut, sulit mengeluarkan tp klo sudah keluar terasa leganya.


Cinta itu ibarat kentut, tidak nampak namun keberadaannya bisa dirasakan.


Cinta itu ibarat kentut, bila ditahan bisa membuat kita sakit.


Cinta itu ibarat kentut, dikeluarkan takut tp kalau ditahan bisa galauuu.


Cinta itu ibarat kentut, brani mengeluarkan apabila sendiri tp takut mengeluarkan kalau lagi ramai.


Cinta itu ibarat kentut, keberadaannya bisa menyalah artikan orang terdekatnya.


Cinta itu ibarat kentut, bila dikeluarkan mampu membuat kita melayang.


Cinta itu ibarat kentut, keberadaanya kadang membuat kesalahan yg sulit dimaafkan.


Cinta ibarat kentut, hanya kita yg bisa menikmati aroma wanginya bukan mereka.


Cinta itu ibarat kentut, begitu besar rasa ingin mengungkapkannya.


Cinta itu ibarat kentut, jujur bikin malu tapi tidak jujur buat kepikiran.


Cinta itu ibarat kentut, awalnya saja yg enak tp akhirnya yg menyakitkan.


Jadi kesimpulannya kentut yang mampu mengetahui baik buruknya cinta itu. Sekian.


@restuwashere


Cinta itu kayak kentut, gak keliatan tapi nusuk.


Cinta itu kayak kentut, ada tapi tak terlihat.


Cinta itu kayak kentut, tanda-tandanya ketahuan tapi gak ada yang mau ngaku.


Cinta itu seharusnya kayak kentut, memecah suasana saat bersitegang.


Cinta itu kayak kentut, saat jauh tak merasakan, begitu dekat tak terelakkan.


Cinta itu kayak kentut, punya rasa yang berbeda-beda tiap orangnya.


Cinta itu kayak kentut, sekian.

Tidak Seperti Malam Ini

Setelah menembus debu dan asap karbon dioksida hasil pembakaran kendaraan di jalanan sampailah ditujuan. Sebuah bilik ATM persis disamping Bank yang baru-baru saja tutup.


Motor kuparkir asal, helm kududukkan saja di joknya. Lalu melengos pergi kedalamnya. Melakukan prosesi standar penarikan uang tunai lalu kembali ke motorku. Ia tak bergeming, tidak juga helmnya. Seorang lelaki paruh-baya menyapu debu dari pelataran parkir mungil itu. Bagian ini seharusnya tak pernah ada. Aku menarik dua koin lima ratusan dari sela jins. Melemparkan senyuman dan ucapan terima kasih padanya. Lalu benar-benar pergi dari sana.


Ya, hanya seperti itu kepercayaan kita titipkan. Bisa saja motorku sudah tinggal ban atau helm raib dari tempatnya. Hanya seperti itu, kepercayaan dinilai dengan uang seribu. Tidak, bahkan sejuta. Tidak, seharga motor dan helm itu.


Bagian itu harusnya tak pernah ada. Tapi itu bagian dari toleransi kepercayaan.


Tidak seperti malam ini. Aku merusak beberapa kepercayaan. Aku sudah lebih tua sembilan puluh tahun darinya soal merusak kepercayaan. Juga sepuluh tahun lebih tua darinya soal menjaga kepercayaan.


Tidak seperti malam ini. Kau melemparkan kecupan lewat udara. Tidak dengan maksud, tapi aku menyambut.


Ini salah.


Cinta tidak pernah lebih mudah dari ini.

08 October 2012

Makassar, 8 Oktober 2012

Holaa..


Akhirnya posting lagi. Gak ada kesempatan posting efek sibuk hari-hari terakhir Musik Atau Mati kemarin sih.


Mmm… Sebenarnya gak punya ide apa-apa sih buat posting, so saya cuma pengen share kejadian-kejadian belakangan aja yah.


Kemarin akhirnya dengan mata-kepala-pundak-lutut-titit-lutut-titit saya melihat band idola dari kecil, SHEILA ON 7 woohooo..!! Oke menurut kalian mungkin saya over, tapi menurut saya, So7 adalah band Indonesia yang wajib ditonton sekali seumur hidup. Bagi saya, selain band idola, Sheila on 7 juga band yang menemani perjalanan hidup. Saya pertama kenal band ini sekitaran SMP dengan single fenomenalnya, Dan. Pertama kali saya belajar gitar juga lagunya So7, Buat Aku Tersenyum. Banyak hal-hal yang saya alami juga ‘kena’ dengan lagu-lagunya. So, thanks So7 sudah mampir ke Makassar dan mewujudkan salah satu mimpiku. Bondan And Fade 2 Black juga gak kalah seru penampilannya malam itu :D


Lalu apalagi yah? Oiyah denger kabar keluarga besar bakal tur Eropa. Gak, saya gak ikut, itu udah jelas hehe. Tapi tetep, saya nitip foto-foto pemandangan dan venue-venue disana. Tau nih, belakangan pengen aja liat tempat-tempat baru. Tujuannya sih untuk merangsang hasrat nulis lagi. Tau deh kok bisa sampe segitunya. Ada gak yah nama kelainan ato penyakit kayak gitu hahaha… Semoga gak ada. Oiyah efek mereka pergi tur, saya jadi bisa pinjem sepeda sepupu demi proses penurunan berat(perut) badan. Saya emang pengen gemuk tapi ni body udah oke perut kok tambah buncit aja. Yang ada celana pada nyanyi, “perutku dulu&; tak begini&; tapi kini tak cukup lagii&;” hehehe


Nami juga udah selesaikan proses edit dan posting ‘Fate’ sampai chapter terakhir dan udah nagih reviewnya hehe. Tenang aja, Nam bakal segera diposting kok.


Trus sekarang-sekarang juga sepi banget hari-hari. Harli dah dalam holiday trip-nya ke Bali. Tau tuh udah berapa hari disana. Berasa setahun. Susah dihubungi pula. Abis itu katanya balik sih tapi lanjut ke Toraja. Awal November malah udah di Jakarta buat kerja. Dia keterima sama ‘Orang Tua’, dasar sukanya sama om-om, eh. LOL. Peace, Har. Biarlah, dia lagi nikmatin moment wajib-sekali-seumur-hidupnya juga hehe. Happy holiday yah, Har. Nitip foto-foto juga :p


Oiyah, di Makassar lagi banjir event. Ada Road to Soundrenaline, lanjut Noah, disusul Creed, denger-denger ada Sepultura dan Musikimia juga. Wahh, MakassarTIX harus memasuki fase serius nih.


Kantor masih gitu-gitu aja. Gak seru huu.. Pak Sofyan juga cepat sembuh yah. Hmm… Oiyah soal kerjaan denger-denger ada gosip, bakal ada proyek baru di tempat yang asoy gitu. Tempatnya masih rahasia, takutnya gak jadi kan malu duluan udah di-publish hehe. Doain aja lancar trus bakal ikut kesana juga.


Mmmm… Apalagi yah? Oiyaaahhhh… Kemaren niat balikin buku karya @hurufkecil sekalian tanda tangan buku, ternyata ada event Kompas Gramedia Fair. Gilaaa itu bukuuu bejibuunnn, diskon pula. Apa mau dikata hari gini saya bokek-pake-banget-amat-sangat. Hasilnya cuma basahin buku-buku aja pake iler hehe becanda ding. Tapi aseli, totally galau kemaren tuh, heuf.


Sampai sekarang Proyek_R, sama juga gak jalan-jalan :| Ada-ada aja halangannya orang nulis. Ya mending kalo hasil tulisannya bagus, kalo jadinya gitu-gitu aja yaaa kelaut! Tapi ada yang pernah bilang, kalo nulis, tulis aja apa yang pengen ditulis. Selanjutnya bakal kebawa kemana arahnya. Gak tau tuh siapa yang bilang, saya sendiri kali yah :p


Selain itu mesti selesaikan deadline baca Rectoverso, Filosofi Kopi, Rembulan Tenggelam di Wajahmu sama Bidadari-Bidadari dari Surga. Wuihh.. Gile Tere Liye gak ada yang tipisan dikit apa bukunya? Hehe. But, I enjoy it.


Eh, tadi katanya gak ada ide nulis, tau-taunya dah panjang aja ni postingan. Yowes, pamit dulu yah readers. Lain kali disambung.


Pesan hari ini, buanglah sampah pada tempatnya!! Bombe’ kantongan!! Dan satu orang satu pohon!! Merdekaa!! Merdekaa!!


PS : Play Station (yaaaeeaaalahhhh)

01 October 2012

Untung Tidak Pernah Seberuntung Ini

Holaa..
See you again in my blog. It’s tumblr. Yes, but it’s my blog. So what? *ngajak berantem*

Kali ini saya cuma mau berbagi cerita tentang ‘keberuntungan’. Beberapa orang percaya mereka selalu beruntung, beberapa lagi menolak mempercayai mereka sedang sial. Tapi bagi saya, 26 September 2012 adalah hari paling beruntung sepanjang hidup. Tanpa diduga-duga, saya memenangkan tiga kuis di twitter. Iyah, tiga kuis dalam sehari!!! *salto disusul kayang indah*

Kuis pertama bertema #HILITE4nniversaykuis. Dalam rangka ulangtahun yang keempat, band Indie yang masuk dalam fave playlistku ini mengadakan kuis dengan 4 pertanyaan. Yaa..walaupun saya kenal banget sama manajernya tapi ini benar-benar keberuntungan. Penjurian menjatuhkan pemenangnya ke akun twitter @restuwashere.



Kuis kedua adalah kuis dari film yang lagi happening banget di kalangan anak gaul eh galau di seluruh Indonesia. Yap, apalagi kalo bukan Radio Galau FM. Awal nonton film ini saya cuma pengen liat wajah uwnyu Natasha Rizki, eh pas nonton jleb banget ni cerita sama kisah perjalanan asmara bocah keren yang lagi nulis blog ini. Jleb kedua datang dari soundtracknya :|. Whatever, sutradara film ini menjanjikan hadiah bagi penonton dengan jumlah tiket terbanyak dalam hari itu, lalu di post di twitter via twitpict. Voila, saya menang dengan 6 tiket di tangan plus cewek-kece-jomblo-tapi-galau di latar foto itu, pfft, piss Har :pV.



Kuis ketiga adalah #DinnerwifMadameLSA. Kuis ini simple, tweeps (sebutan untuk orang yg pake twitter, gue gak ngerti kenapa mesti tweeps, kenapa gak twitterer aja? Whatever, lanjuuuttt *ala-ala Ariel*) diharuskan mem-follow dan menuliskan sebuah tweet yang bertema kasih sayang dan ditujukan untuk orang tersayang. Voila, tweet saya diangkat sebagai pemenang. Alhasil duduklah saya dan Harli si cewek-kece-jomblo-tapi-galau di sebuah rumah makan di salah satu Mall besar di kota Makassar ini. Ini tweet saya.



Didera semua kenikmatan yang mengejutkan ini saya masih tetap jomblo…(Eh kok saya nulis ginian, ya?)

Untung tak pernah seberuntung ini…

27 September 2012

Keepcalm-O-Matic

Pagi ini saking gak ada kerjaan nyasarlah saya ke rumah kedua saya. Rumah yang ada wifi dan kopi yang tinggal mencet udah jadi.


Laptop dibentangkan diatas meja, upil dikeluarin semua dan sedikit nyabutin bulu kaki berselancar-rialah saya. Berawal dari nyari avatar buat twitter anonim eh nyasar ke sebuah site lucu-lucuan. Yapp kayak judul blog ini, situs Keepcalm-O-Matic yang beralamat di http://www.keepcalm-o-matic.co.uk/ menyediakan fasilitas untuk meng-generate gambar dengan tema “KEEP CALM” yang marak digunakan anak muda sekarang untuk berorasi terhadap sesuatu. Saya ingat banget saat Ariel ex-Peterpan keluar dari penjara, beberapa orang memasang display picture BBM dan avatar twitter dengan “KEEP CALM ARIEL IS BACK”. Kereeen…


Nah dari site tersebut saya banyak mendapat inspirasi seketika dan membuat beberapa pict yang menurut saya imajinatif, tsah. Inilah sekian dari beberapa contoh :


KEEP CALM AND LOVE CATS



Gambar ini dibuat dengan ide simple. Saya suka kucing. Sekian.



KEEP CALM AND BOMBE’ KANTONGAN


Nah ini idenya dari sebuah gerakan dunia tentang Go Green. Beberapa saat lalu, di twitter muncul gerakan dengan hashtag #bombekantongplastik, karena kepanjangan jadi saya merevisinya menjadi BOMBE’ KANTONGAN. Bombe’ sendiri berasal dari Bahasa Makassar yang artinya benci. Seperti saya, benci bumi saya sakit karena kebanyakan makan sampah plastik.



KEEP CALM AND USE iPhone 5



Nah ini nih yang jadi perbincangan dunia sekarang. Bahkan jadi trending topic hampir seminggu ini. iPhone 5 yang baru didirikan perusahaan raksaksa Apple asuhan Steve Jobs, my influence. So, i present to you this picture, Steve.



KEEP CALM AND THROW IT TO THE WINDOW



Gak, saya gak benci Windows kok. Saya masih pake produk yang satu ini di komputer saya. Hanya ekspresi kekecewaan terhadap sistem-berbayar.



KEEP CALM AND WHERE IS THE SCROLL



Yang ini terinspirasi dari salah satu film jagoan saya, National Treasure. Di seri kedua, Book of Secrets, diangkat soal lambang negara adidaya yang satu ini yang ternyata menyimpan banyak misteri. Di film tersebut dikisahkan sang elang memegang sebuah scroll seperti dokumen bukannya padi-gandum seperti yang terlihat pada logo diatas. CMIIW.



KEEP CALM AND STANDING FOREVER



Yang ini jangan ditanya. Ini band paling nge-top. Ngalahin Linkin Park ato bahkan Creed yang bakal datang ke Makassar dalam waktu dekat ini. So, i present to you all this picture, my friends.



KEEP CALM RESTU WAS HERE



Blog ini ditutup dengan gambar keren yang satu ini. Gue bangeeeetttt :p

23 September 2012

Harli BestDay

Alarm tepat pukul 9 pagi sudah jadi tanda kalau dalam 15 jam kedepan tepat pukul 00.00 bakal ada yang ulang tahun. Tapi tanpa perlu membaca, saya sudah tau siapa yang bakal merayakan hari besarnya. Yap, Harli, my galaufriend LOL.

Aslinya dia berdomisili di Jakarta, tapi berhubung lagi liburan, so here she is, in Makassar. Hari ini saya tidak banyak merencanakan surprise party, di otak yang ada hanya teng jam 12 malam sudah nongol dirumahnya. Akhirnya hari dilewati biasa-biasa saja. Jalan, nongkrong sampe ajakan nonton diladeni. Larut dalam euforia nonton, sampai-sampai saya blank untuk persiapan surprise party itu sendiri. Alhasil, jam 10 malam saya sama sekali gak punya konsep apa yang bakal bikin gregetan surprise ini nantinya. Whatever, show must go on.

Malam makin larut, kesempatan nyari kue apalagi kado sudah gak mungkin lagi. Dalam kegelapan malam saya mendapat secercah cahaya (baca: ide). Yang jadi andalan saya dan harli selama ini itu satu, BigMac! Alhasil dalam perjalanan menjalankan niat saya menyempatkan singgah di warnet kenalan, menghabiskan waktu sekalian reunian karena lama tak berjumpa. Saking larut dalam perbincangan sampai-sampai lupa waktu, jam menunjukkan jam 11 malam lebih. Maka ngacirlah saya ke kedai junkfood yang menyediakan burger super besar itu. Yang tak disangka lagi-lagi, kedai terdekat dri rumahnya itu tutup. Iya, TUTUP. Arghh. Saya baru nyadar kalo 2 hari terakhir beberapa kedai siap saji memang tutup mengingat ada beberapa peristiwa kurang mengenakkan dan mampu menjadikan ancaman bagi pengusaha kedai tersebut. Tapi tidak menyerah sampai disitu, masih ada cabang kedai tersebut yang tergabung dalam sebuah mall. Maka ngacirlah saya kesana. Okesip, BigMac pengganti tart sudah ada, sekarang lilin. Dan sekali lagi yang amat sangat tidak diperhitungkan, jam segini mau nyari lilin ultah dimana, arghh. Jadilah perjalanan panjang ke rumah Harli diwarnai dengan singgah di tiap swalayan yang masih buka saat itu. Kalo di warung yang ada lilin mati lampu, gak keren. Tapi dewi fortuna kayaknya udah tidur. Gak dapet lilin ultah, adasih tapi yang uwnyu-uwnyu gimana gitu bertuliskan “Happy Birthday” dan berwarna-warni. Gak kece. Yaudahlah namanya udah niat apalagi udah H-6menit jadilah saya orang gaje nongkrong depan rumahnya orang. Spekulasi nelpon adalah cara paling tepat memastikan si empunya hajatan belum tidur. Cerita dikit dan voila!

Happy birthday to you, Happy birthday to you, Happy birthday Happy Birthday, Happy birthday to you&; Nyanyi saya sumbang :|

Singkat cerita yang udah kepanjangan, malam itu dihabiskan dengan cerita ngalor-ngidul sambil nunggu paket burger super besar itu dihabisin si empunya hari. Ditutup dengan selamat malam dan perpisahan masing-masing yang harus kembali ke peraduan.

Sekian, buat hari ini.

Paginya dapet BM. “Tu, bentar keluar yuk. Jam 11-12an gitu” *tepok jidat*

But that was a great idea after all. Daripada seharian ngejamur dirumah dimakan rayap pemakan jomblo, jam 11 malem saya sudah di depan pagarnya lagi. Lagi-lagi singkat cerita yang udah panjang pake banget, kita cuma nyantai di Cafe gitu. Dan cerita punya cerita, kenapa dia ngotot banget ke Cafe padahal saya udah nyaranin warkop yang deket juga dengan rumahnya, ternyata si Harli punya wishlist sendiri cing. Kira-kira bunyinya gini, “Ulang tahun ini harus dirayain dengan nongkrong di Cafe”. Emang ni anak telat gaul. Malam ini ditutup dengan melek sampe subuh (efek kopi) dan amazing saturday-mid-nite. I hope this will be your greatest birthday ever, Har. Setidaknya ada saya di dalamnya haha. Okay, post ini sudah panjang pake banget.

Saya tutup dengan, Happy Sunday all. Happy Birthday, Har. My galaufriend. All the best wishes for you.

20 September 2012

Review - A Thousand Years karya @Namirasicha

Hari ini seperti hari-hari biasa, gak ada kerjaan. Kantor gak manggil, teman pun gitu. Mau keluar tapi duit tinggal seribu kata Goliath T.T

Jadilah saya jalan-jalan di dunia maya saja. Niat nge-post blog terhalang karena entah mengapa, semua web dan launcher blogpost yang saya pakai gak bisa kerbuka. Sekalinya kerbuka malah gak bisa ngepost *tepok jidat*. Maklum saya surfing-nya via handphone.

Alhasil, pilihan berlabuh pada jelajah gak jelas. Sampai pada akhirnya saat saya mengunjungi site yang sudah lama tak saya kunjungi, Kemudian[dot]com. Sebuah situs dimana kita dapat saling share tulisan, baik itu cerita, sekedar puisi atau karya sastra dan dinilai sesama melalui komentar. Tidak butuh waktu lama, saya mendapati sebuah tulisan di halaman utama. Sepertinya baru saja diposting. Yang membuat saya langsung tertarik pada tulisan itu mungkin pertama judulnya, lalu tag-nya.

“A Thousand Years”, begitu tertulis jelas disana. Ya, seperti sebuah judul lagu yang dinyanikan Christina Perri. Lagu yang didalam liriknya, seorang gadis pernah menaruh penantiannya untukku (curcol :p). Kemudian layaknya sepasang kekasih yang bertemu lalu jatuh cinta tiba-tiba, seperti itu saya langsung jatuh cinta pada paragraf pertama.

Keseluruhan postingan ini gaya bahasanya keren. Memasukkan 4 bahasa di dalamnya adalah ide brilian. Dan tidak ada kecacatan dalam bahasa inggrisnya (saya gak ngerti bahasa itali dan belanda :p), kecuali EYD seperti yang dikomentari beberapa orang dihalaman komentar profil gadis belia penulis cerita di situs itu. Tapi bagi saya, gaya bahasa maupun pemilihan kata adalah pure kebebasan penulis. Tak ada batasan, tak ada halangan untuk membiarkannya berimajinasi bermain dalam kata-katanya.

Selain itu, cara penulis menyampaikan detail baik itu tempat, sifat maupun karakter fisik tokoh-tokoh di dalamnya sangat baik. Dengan bantuan penjelasan itu kita, pembaca, sudah bisa berimajinasi dengan rupa tokoh yang bisa kita bentuk sendiri dalam benak masing-masing. Saya sendiri menggambarkan Jenna seperti Cathy Sharon versi-agak-gemukan, Luca seperti Prince Luca Blight dari tokoh antagonis game Suikoden (gak tau kenapa yang kepikiran karakter itu, mungkin karena sama nama dan rambutnya yang juga awut-awutan -__-“). Atau bagaimana tempat-tempat itu dalam benak saya. At least, everything is drawn so clearly.

Yang kurang mungkin hanya jalan ceritanya yang mudah ditebak. Seperti saya yang sudah menemukan intrik Luca-Claudia-Marco sebelum sampai di point itu. Atau kejadian Marco menjelang pernikahan. Tapi penulis tetap meletakkan intrik-intrik tersebut dengan tepat dengan gaya bahasa yang khas serta dalam penyampaian yang menarik. Jadi sekali lagi saya berdecak kagum dari segi plot cerita.

Beberapa point dari plot ceritanya sendiri benar-benar membuat saya terbawa ke dalamnya. Seperti saat saya ketawa ngakak (yang disusul teriakan Ibu saya dari ruang tamu “Restu kamu gak kesurupan, kan?”) saat percakapan telepon Luca-Edo saat Edo mau nyomblangin Luca ke Luna. Atau saat mendadak terenyuh saat adegan Luca yang baru sadar saat kecelakaan dan yang pertama dia dapati dihadapannya adalah Jenna.

Saya juga jatuh cinta pada character-vision-story (isitlah yang baru ditemukan oleh saya sendiri sekitar semenit yang lalu) yang jadi garis besar cerita ini. Penulis menjelma menjadi semua karakter dari ceritanya. Seolah ia berperan menjadi setiap tokoh disana.

Sayang saya udah lupa akun saya untuk login ke site itu, tapi kalo boleh ngasih point. Saya kasih 8,5 dari 10. Well, you must try harder Sicha :)

Oiyah, sedikit tentang penulis, ternyata masih abg-pake-banget, baru lulus SMA bulan Mei kemarin (modal ngintip blognya :pV). Parasnya juga gak kalah menarik sama ceritanya >.<

Yang penasaran dan tertarik ingin membaca sendiri kisah “A Thousand Years” ini, bisa cus ke link berikut :

A Thousand Years

Blog pribadi penulis sendiri bisa diakses di Her Magnifico World

Kali aja mau comment atau review langsung bisa follow sekaligus mention ke @Namirasicha #inibukanpromote :pV

Pesan saya buat semua yang baca review ini, kalian harus baca kisah gelembung Jenna-Luca dalam “A Thousand Years” ASAP!

Dan buat Sicha, kamu HARUS buat cerita ini jadi buku! HARUS! *capslock ngadat*

Saya orang pertama yang HARUS punya buku kamu *maksa*

I’ll wait for ‘Fate’ and 2 more. Nice work, keep writing ;)

Bulan Dengan Huruf W

Hanya sebentar aku bertatapan dengannya. Saat itu bulan sedang penuh. Tak sama sekali kuperhatikan terangnya. Mungkin tertutup bintangnya.

Hanya sesaat waktu berlalu, ia muncul lewat percakapan teks. Menari dengan riangnya, berbagi sinarnya. Menandakan peraduannya. Hanya melihatnya aku tertawa. Keriangannya mengunci tiap malamku.

31 August 2012

Gadis, Di Warnet, Di Malam Itu

Hatiku masih terbujur kaku menatapnya makin jauh. Punggungnya seolah menandakan kehilangan bagiku. Suatu yang belum terbangun dan kutakut akan segera hilang. Kenapa ia begitu?? Kenapa aku terlalu bodoh?? Hanya karena kami berdua masih terlalu muda. Baik dalam usia maupun hubungan nyata.

Pertama kumelihatnya di sini. Seorang gadis, di warnet, di malam itu. Lincah jarinya menari dalam sebuah tarian perkenalan dan sosialisasi dunia maya. Senyum yang sesekali terkembang dan tawa yang membahana. Semua yang kulewatkan karena memiliki cinta.

Lama, hingga akhirnya aku dibawa pada kebimbangan yang kurasa makin menyiksa. Setelah perkenalan disana dan keakraban yang dibawanya disini, sampai ke hati. Hanya karena menarik atau terbawa suasana hati. Karena kutau dia beda. Karena kuyakin dia tak terjamah. Oleh buruknya keluguan pada jaman.

Sebelum aku terjaga, sebelum semua tak berasa. Bahkan ia tak meninggalkan hatinya. Karena keangkuhan padaku yang slalu kubawa. Dan kesadaran sehentak membangunkanku. Aku ada pada masa terburuk, pikirku. Saat cinta menghilang. Dan dia membayang, merenggang, dari penuhnya rasa bahagia di dada. Kemana dia?? Kemana cinta??

Hmm...

Berpikir untuk menggabungkan “Saat Semua Tak Seharusnya” ke dalam blog ini..hmm…

25 August 2012

Life curious, Love furious, Work serious

- Me

Peri Kecil yang Menangis (Part II)

Dimulai lagi dengan pertanyaan, “Kenapa part II?”. Karena memang pernah ditulis sebelumnya, sebuah posting dengan judul “Peri Kecil yang Menangis”, dan sekali lagi posting itu lenyap bersama mantan #eh. Gak, si “Peri Kecil” bukan mantan gue, mantan gue besar-besar, suer! Peri kecil hanya codename buat dia yang-namanya-tidak-bisa-disebut. Sebut saja Mawar, eh kok jadi kayak interview korban trafficking gini. Intinya dia punya nama lah, hanya disini kita sebut saja, Peri Kecil :)

Di kisah sebelumnya, gue hanya menceritakan si Peri Kecil datang mengadu untuk sebuah curhat, penuh tangis. Hanya yang masih tanda tanya sampai sekarang, kenapa gue? Kenapa gak temen-temen gue? Jadi ini salah siapa? Eh, gue ngaco lagi. Ya, dia mengalami sebuah masalah, pada titik penat yang tak bisa dijalaninya sendiri itu, ia mungkin butuh seseorang. Dan voila, terpanggilah gue sebagai seorang yang sok bijak, terpecaya, aktual dan tajam, setajam silet!Gak perlu dibahas apa yang ditangisi, apa yang dicurhatin, gue cuma mau cerita tentang si Peri Kecil sekarang.

Ya, sekarang, setelah sekian tahun tak pernah dapat kabarnya, akhirnya muncul juga dipermukaan. Lewat sebuah reuni kecil dia muncul. Sudah ada beberapa pertemuan sebelumnya sih, lewat beberapa kebetulan, atau lebih gue sebut keberuntungan.

Lanjut cerita, sekarang dia udah gede. Yaiyalah, masa mau kecil terus. Selain badannya yang gede, ternyata dia sudah gede dalam artian yang sebenarnya. Kedewasaan. Itu yang terakhir kusimpulkan di penghujung pertemuan. Gayanya, caranya bertutur kata, nilai-nilai pemikirannya lewat gagasan-gagasan dan pertanyaan-pertanyaan singkat dan caranya menjalin hubungan dengan pilihannya. Ya, dia sudah besar. Dia bukan lagi “Peri Kecil yang Menangis”. Mungkin ia masih menangis, tapi hanya dia yang tau kapan dan karena apa. Gue jelas senang melihat pertumbuhannya seperti itu. Mengisyaratkan bahwa umur tak selalu menjanjikan kedewasaan. Tapi sikap dan problema hiduplah yang menempa kita menuju kedewasaan. Seperti ia sekarang. Walaupun masih ada saja kelakuan lucu khas “Peri Kecil”-nya haha..

So, from that I have I learned somethin’ and I hope you too. Love what you have now, and be grow up. Gak perlu nunggu kepala 3 apalagi 5 untuk berpikir dewasa. Just, grow up. Adios.

16 August 2012

S.N.P.C

Bukan, itu bukan nama girlband apalagi boyband. Itu singkatan dari “Setiap Nama Punya Cerita”. Ini sempat jadi topik di blog terdahulu, tapi terhapus bersama mantan #eh

Ya, dan kenapa saya menyingkatnya, karena openingnya bisa nyeleneh ke boyband ato girlband. Tujuannya jelas, biar posting kali ini kelihatan panjang.

15 August 2012

My world is my mind. I create my world.

Me

14 August 2012

Sudah Lupa Rasanya

Pertanyaannya dimulai dari sini. “Bagaimana rasanya tidak menggunakan kacamata?” Saya melihat kebebasan dari orang-orang tanpa kacamata. Menoleh, melompat, menengok keatas atau mencari koin yang terjatuh. Terlihat lebih mengagumkan tanpa kacamata. Tidak memberatkan di hidungnya. Tidak mesti kerepotan mengelapnya, saat hujan turun, atau air dari mata berembun. Saya bisa saja melepaskannya, tapi rabun. Semua berbaur. Tulisan seperti garis lurus berhimpitan, rupa seperti manusia tanpa wajah. Saya coba membiasakannya, memicingkan mata saat melihat dunia. Tapi terlalu sombong, tanpa bantuannya. Saya tidak terbiasa. Mungkin itulah yang terasa. Tidak biasa. Saya tidak terbiasa tanpa seseorang disamping. Belum, mungkin.

04 February 2012

Subhanallah!

Posting ini sudah lama terpendam hanya gue bingung menuliskannya seperti apa. Sampai kemarin ide untuk mengangkatnya kembali dan mudah-mudahan sempat ke post :D

Ide post ini berawal dari suatu saat di tengah hari yang terik. Jalanan Makassar sudah tampak amburadul berisi manusia super sibuk, sibuk, atau hanya menyibukkan diri. Mereka tumpah ruah di jalanan utama kota ini. Gue salah satunya. Suasana siang itu sungguh tidak menyenangkan mata, telinga dan hati.

Jangan sampai titik menyelesaikan hari anda

Muhammad Budiaf

31 January 2012

Repeater

JohnDoe : Ada cash? (Voucher Gemscool,red)
Gue : (menghadap *Tiit*) Ada cash?
*Tiit* : Cash? (Buka isi tas, mencari, menghadap gue) Gak ada?
Gue : (menghadap *Tiit*) Gak ada? (Menghadap JohnDoe) Gak ada.
JohnDoe : (menghadap gue dan *Tiit*) Gak ada?
Gue dan *Tiit* : (bersamaan) Gak ada.
JohnDoe : (berlalu pergi)

End

10 January 2012

Everything the light touch, is our kingdom

Lion King