Email Subscription box byLatest Hack

19 October 2012

Masih Ingat Rasanya

Suatu hari di Makassar, 19 Oktober 2011


Siang sama panasnya dengan tahun ini. Hujan tidak lagi tiba pada waktunya. Ia lebih memilih lama bersembunyi dibalik awan, lalu membanjiri jalanan di akhir dan awal tahun.


Setelah menemanimu di salon dan kemudian menonton, saya dan kamu ada di sebuah pusat perbelanjaan rumah tangga. Saya dan kamu tau betul apa yang kita lakukan disana, saya dan kamu hanya tak tau apa yang bakal saya dan kamu pilih. Vas bungakah atau bunga itu sendiri. Lucunya, jam dindinglah yang terpilih.


Itu pertama kalinya saya memberikan hadiah untuk seorang perempuan selain yang disamping saya. Selain ibu saya. Rasanya lain, tapi saya masih ingat rasanya.


Sekarang, di Makassar, 19 Oktober 2012


Jam dinding itu pasti masih terpajang dirumahmu. Kecuali kalian lupa siapa yang menggantungnya disana, diatas televisi flat layar lebar. Jika kalian ingat, mungkin benda itu sudah ada di tempat sampah dari dulu. Atau sudah tergantung di rumah pemulung yang memungutnya kembali dari tempat sampah. Tapi saya masih ingat betul rasanya.


Saya masih ingat betul rasanya diteriaki perempuan itu tepat dirumahnya. Saya masih ingat betul membawakannya keranjang belanja. Saya masih ingat betul wajah berseminya saat anak sulungnya menikah. Saya masih ingat betul tamparanmu. Saya masih ingat betul wajah pria yang mengantarmu dibalik hujan. Saya masih ingat betul wajah yang kukecup menjelang pulang.


Saya masih ingat betul rasanya…


Selamat ulang tahun, Mami.

0 comments:

Post a Comment