Email Subscription box byLatest Hack

25 February 2013

Tertidur dengan "Sleepless in Seattle"

Siapa yang tidak tercengang dengan akting Tom Hanks? Atau siapa yang tidak terpukau dengan kecantikan Meg Ryan? Disini, mereka dipertemukan oleh takdir. 

Sleepless in Seattle (1993), berkisah tentang seorang suami, Sam Baldwin (Tom Hanks) yang telah kehilangan istrinya, merasa hidupnya hampa. Sejak itu, ia jarang tertidur. Ia akhirnya pindah ke Seattle, berharap dapat melanjutkan hidupnya tanpa bayang-bayang istrinya.

Anaknya, Jonah (Ross Malinger), yang tak tahan melihat ayahnya seperti itu memutuskan untuk menelepon salah satu stasiun Radio nasional yang kemudian menyiarkan langsung kisah singkat Sam. Tak dinyanya, siaran itu banyak menarik perhatian seluruh negeri, termasuk Annie Reed (Meg Ryan). Annie. seorang jurnalis yang telah tunangan ini seketika terenyuh setelah mendengar kisah Sam di Radio memutuskan bertemu dengan si tak-dapat-tidur-di-Seattle, dengan alasan ingin mengangkat kisahnya. Apa daya, dalam pandangan pertama ia sudah kecewa.

Annie kembali rasional. Tidak mungkin ia dapat jatuh cinta melalui kisah di radio, atau hanya dalam pertemuan pertama, atau bahkan kisah-kisah dalam film. Tapi, semua akhirnya menemukan 'tanda'-nya.

Sleepless in Seattle adalah film bergenre drama yang sangat menyentuh. Bagaimana seseorang mempercayai forever love, seorang anak yang tak tega melihat ayahnya sendiri, dan seorang wanita yang dalam hubungan pertunangannya malah mencintai orang yang hanya didengarnya lewat radio.

Mungkin secara rasional, kita tidak akan mempercayai kisah cinta seperti ini, tapi beberapa dari kita pasti pernah merasakan 'tanda-tanda'-nya. Tinggal keputusan kita, apakah akan diam dan melewatkannya, atau mampu menerima dan mengejarnya seperti Annie.

15 February 2013

Surat Yang Tak Pernah Terkirim

Dear,

Surat putus ini aku tulis disini karena event #7HariMenulisSuratPutus sudah lewat. Sayang, postingan ini tak pernah matang untuk terkirim, padahal aku ingin sekali surat ini terpampang dan terbaca olehmu. Walau begitu, kau bisa membacanya disini.

Ini aneh, kenapa aku mau menulis untukmu? Kita kan tak pernah jadian? Kita? Ah, aku sudah lama tidak menggunakan kata itu untuk kau dan aku. Terakhir aku gunakan itu pada sebuah puisi yang hanya kau dan aku yang tahu. Puisi itu masih ada di blog khusus yang kubuatkan, dimana ia bersanding dengan 2 puisimu yang lain. Aku jarang mengunjungi mereka lagi, sejarang kau singgah di BBM-ku.

Aku kehilanganmu, agar kau tahu. Kita sepertinya sudah tak sama. Mungkin karena kita sudah tidak meminum kopi yang sama. Bukan kita, kamu. Aku masih selalu mengecap rasa yang kau kenalkan padaku. Yang kuberi nama rindu. 

Rindu itu tak pernah enak, jujur. Kamu haru menahan keinginan yang amat sangat sampai rasanya penuh di kepala. Seperti saat aku menahan diri untuk tak memfollow twittermu begitu mendapati kau juga aktif di jejaring sosial yang satu itu. Seperti aku tak tahan untuk menegurmu tiap kita bertemu di takeway cafe tempat biasa kita melempar pandang diam-diam. Atau seperti menahan diri untuk duluan menggubrismu lewat media apapun seperti beberapa minggu ini. Mungkin karena itu, aku mulai menulis lagi untukmu.

Sejak awal bertemu, kita sudah saling menghabiskan waktu dengan orang lain. Tapi tak pernah hilang seperti ini. Ah, maaf. Saat itu aku hilang, aku khilaf. Ia memaksaku tak menghubungimu lagi. Tapi kau sudah mengerti itu sejak kujelaskan. Sejak bertemu lagi, kita lebih banyak berinteraksi. Kau berubah. Makin dewasa dengan semua rencana masa depanmu. Aku makin terbawa padamu karenanya. Tapi apa mau dikata, bukan aku disana. Mungkin ini hukumannya karena aku menghilang dulu.

Kita bukan apa-apa, kita tak pernah menjadi apa-apa. Tapi aku ingin agar kau ingat satu hal. Jika suatu saat kau ingin pergi dan tak pulang lagi, ingatlah, berapa gelas tiramisu yang kuhabiskan untuk menunggumu di tempat itu.

Tre, I miss u. . .

*) surat-surat lain saya bisa kamu baca di http://nokturnalinea.com tagar #7HariMenulisSuratPutus

08 February 2013

#7HariMenulisSuratPutus

Akhirnya balik posting di blog sendiri. setelah sekian lama vakum dari blog sendiri akhirnya postingan bisa ngalir lagi. Eh, bukan berarti gak nulis loh. Belakangan lagi sibuk meramaikan blog tetangga.

Yap, gegara si eky a.k.a @Rezzurrection buat sebuah 'proyek bebersih hati' yang disebut #7HariMenulisSuatPutus, maka sebagai teman yang baik (dan juga pengen membersihkan hati, haha), maka saya hadir dengan rajinnya di proyek tersebut juga.

Banyak yang bertanya kenapa 'menulis surat putus?'

Dari cerita lepas eky, suatu kali ia bertemu temannya yang sedang asik-asiknya di depan laptop. Cerita punya cerita, temannya ini sedang berpartisipasi dalam sebuah proyek akun twitter @PosCinta yang bertema #30HariMenulisSuratCinta. Nah, pertanyaannya kita balik sekarang, kenapa sih harus 'menulis surat cinta'? Cinta bukan hanya yang indah-indah saja, kan? Cinta bukannya memiliki banyak kepahitan terselubung?

Dari ide inilah akhirnya ia mencetuskan tema #7HariMenulisSuratPutus. Eh, ada yang nanya lagi, kenapa harus 7 hari?

Yaaaa kalau 30 hari takutnya pada galau berkepanjangan. Kalau galau berkepanjangan siapa yang mau tanggung jawab hayooo... hahahaha

Pokoknya jangan banyak tawar, temanya adalah #7HariMenulisSuratPutus. Tujuannya adalah bebersih hati. Cukup tulis surat putus dalam rentang waktu itu dan insya Allah hati akan bersih , sebersih piring yang sudah dicuci dengan sabun cuci bebas lemak. 

Total postingan saya sendiri sudah 6 disana. yang mau baca silahkan klik link di menu "Project" di blog saya ini. Sebenarnya sih diluar target, karena saya sebenarnya ingin memuat 7 postingan disana. Apa boleh buat, waktu membatasi dan saya pikir, saya akan memuat surat terakhir di blog saya ini. Sebuah surat yang tak pernah terkirim.