Email Subscription box byLatest Hack

03 December 2013

Gadis Pemimpi dan Lelaki Beristri

Kinar boleh punya segalanya. Tapi yang ia inginkan hanya mimpi. Tentang seorang lelaki yang telah beristri. Di lengan mereka, seorang gadis kecil menggantung ceria. 

Lelaki itu dikenalnya di dunia maya, Pramudya namanya. Sang istri? Tidak jelas siapa. Juga anak mereka. Yang jelas, cantik parasnya berdua. Kinar selalu tersenyum setiap mendapat gambaran serupa di tiap malam. Esok paginya, ia menelepon Pramudya.

"Aku memimpikanmu lagi. Dengan seorang wanita cantik dan gadis kecil menarik."

"Oh ya? Wah, terima kasih. Semoga pertanda baik," balas suara di seberang.

"Amin. Kau juga harus mengamininya!" serunya semangat.

" Amin."

Lalu hening. Telepon di tangan masing-masing bergeming. 

"Bagaimana kabar suamimu? Anakmu masih saja nakal?" lanjut suara di seberang.

"Ah, iya. Mereka masih begitu-begitu saja. Saya juga."

Sekali lagi, hening.

"Saya juga."

Bab Patah Hati

Ini sebuah cerita, tentang tiga puluh detik dalam tiga malam. Sebuah cerita tentang cinta, bab patah hati.

1.
Pramudya dan Kinar tertawa bersama. Keras, menggelegar. Sepuluh detik menjelang tengah malam. Telapak tangan mereka terkait, hati saling berbait, mengucapkan lelucon-lelucon indah tentang kenapa bulan begitu terang, dan bintang makin tenggelam. Tidak peduli malam makin mencekam, di gubuk yang melegam, dan pohon bambu menjadi saksi alam. Tak lama mereka berpagutan, lama dalam diam.

2.
Mata Kinar berbinar. Air mata berbulir di sudut matanya. Tidak lagi ada tawa di gubuk pinggir rawa, juga Pramudya. Ia duduk sendiri merenungi nyawa. Apa akan dicabutnya, atau berdua. Alam semesta gantian terbahak, melihat gadis remaja itu tersedak. Lalu bambu, bambu berdecak, "Kenapa kau berikan semua, kau bahkan tak kenal dia."

3.
Sudut jalan itu makin sepi. Hanya ada gubuk dan bambu. Semua geming, semua hening. Semua berpaling dari cinta yang bening.