Kinar boleh punya segalanya. Tapi yang ia inginkan hanya mimpi. Tentang seorang lelaki yang telah beristri. Di lengan mereka, seorang gadis kecil menggantung ceria.
Lelaki itu dikenalnya di dunia maya, Pramudya namanya. Sang istri? Tidak jelas siapa. Juga anak mereka. Yang jelas, cantik parasnya berdua. Kinar selalu tersenyum setiap mendapat gambaran serupa di tiap malam. Esok paginya, ia menelepon Pramudya.
"Aku memimpikanmu lagi. Dengan seorang wanita cantik dan gadis kecil menarik."
"Oh ya? Wah, terima kasih. Semoga pertanda...
03 December 2013
Ini sebuah cerita, tentang tiga puluh detik dalam tiga malam. Sebuah cerita tentang cinta, bab patah hati.
1.
Pramudya dan Kinar tertawa bersama. Keras, menggelegar. Sepuluh detik menjelang tengah malam. Telapak tangan mereka terkait, hati saling berbait, mengucapkan lelucon-lelucon indah tentang kenapa bulan begitu terang, dan bintang makin tenggelam. Tidak peduli malam makin mencekam, di gubuk yang melegam, dan pohon bambu menjadi saksi alam. Tak lama mereka berpagutan, lama dalam diam.
2.
Mata Kinar berbinar. Air mata berbulir di sudut...
Subscribe to:
Posts (Atom)